Sabtu, 08 September 2018

TASAWUF AKHLAQI

TASAWUF AKHLAQI


Setiap makhluk sudah diciptakan sesuai dengan kadarnya. Setiap makhluk ciptaan tentunya melakukan ibadah pada Allah subhanahu wata'ala sesuai dengan caranya. Sedangkan manusia mendekatkan diri kepada Allah sesuai dengan syariat yang telah Allah berikan pada manusia dengan berpegang pada kalamullah dan sabda Rasulullah sallahu 'alaihi wasallam. Setiap manusia wajib bagi dirinya untuk mendekatkan diri pada Allah.

Rasulullah sebagai makhluk Allah menjadi paling istimewa bukan karena nasabnya, namun karena Akhlaqnya kepada Allah, alam semesta, manusia dan makhluk ciptaan lainnya. Hadirnya pun bukan sekedar untuk menghuni alam semesta, namun sebagai agen of change dalam perilaku (akhlak) yang terjadi pada masa jahiliyah. Sehingga akhlak Rasulullah menjadi ushwah (panutan) sampai akhir zaman. Rasulullah sebagai ushwah sudah melakukan tasawuf sejak kehadiran beliau dimuka bumi. Tasawuf menurut Imam al Ghazali adalah membuang perilaku buruk dan memasukkan perilaku baik. Maka perilaku Rasulullah inilah yang kemudian menjadi panutan setelahnya sebagaimana yang diikuti oleh sahabat, kemudian tabi'in, tabiit tabi'in dan setelahnya hingga sekarang. 

Tasawuf dengan menfokuskan pada kajian perilaku inilah kemudian dikenal dengan Tasawuf Akhlaqi atau Tasawuf Sunni. Dalam Konsep Tasawuf Akhlaqi dipelajari tentang tahapan seseorang untuk bisa membersamai Allah dengan proses (riyadhoh) yang dilakukannya. Tahapan dalam Tasawuf Akhlaqi dikenal dengan Takhalli, Tahalli dan Tajalli. Takhalli sebagai proses awal pembersihan jiwa yang kotor, perilaku yang buruk dengan proses taubat, wara', zuhud dan sebagainya yang pada akhirnya seseorang yang melakukan proses tersebut akan sampai pada maqom (kedudukan) tertentu. Dimana mereka yang melakukan proses membersihkan diri untuk mendapatkan kedekatan dengan Allah akan merasakan kondisi-kondisi tertentu seperti muraqobah, kahuf, mahabbah, raja', shauq dan sebagainya sesuai dengan kondisi jiwa pada saat itu. Kondisi itulah merupakan pengalaman spiritual yang juga disebut dengan ahwal.

Setelah seseorang melakukan proses takhalli maka akan sampai pada tahapan tahalli dengan memasukkan perilaku (akhlaq) mulia dalam dirinya. Proses Tahalli butuh keistiqomahan untuk bisa mencapai pada tingkatab Tajalli. Jika seseorang sudah sampai pada ketajalliannya dengan Allah, maka seluruh makhluk bahkan alam semesta tak lagi ada dalam dadanya, yang hadir adalah Allah dalam wujudnya yang tak tampak oleh mata telanjang. Namun akan tampak dengan mata bathin bagi pemilik jiwa yang suci.